wisatadisemarang.com
wisatadisemarang.com
Mengenal Lema, makanan khas Rejang Lebong. Sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu menjadikan Rejang Lebong identik dengan daerah yang memiliki topografi lereng dan pegunungan. Selain terkenal dengan Bunga Raflesia Arnoldi, Rejang Lebong juga memiliki sebuah makanan khas sangat unik dan menantang untuk di santap yang bernama Lema. Memang tidak sepopuler kuliner lainnya yang menjadi khas daerah-daerah di Indonesia, tapi lema menjadi sebuah bukti bahwa ternyata Rejang Lebong memiliki sebuah santapan yang sudah ada sejak jaman dahulu.
Dengan aroma yang khas, lema terbuat dari bambu muda (rebung) yang potong halus kemudian di fermentasi bersamaan dengan ikan air tawar. Ikan sepat, mujair dan ikan mas adalah komposisi yang paling dominan untuk di olah menjadi lema. Selain itu biasanya masyarakat setempat menggunakan daun talas muda sebagai sayurannya.
Karakter rasa makanan khas Rejang Lebong
Dengan menggunakan bahan rebung dan ikan yang kemudian di fermentasi menggunakan wadah baskom yang di alas dengan daun pisang dan di tutup rapat minimal selama tiga sampai dengan enam hari. Lema akan memiliki aroma yang cukup menyengat, itu dikarenakan hasil dari pengolahan yang dilakukan secara fermentasi serta campuran antara rebung dan ikan. Lema biasanya akan diolah kembali menjadi sebuah masakan kembali, seperti sambal lema atau ke dalam bentuk lumpia. Tapi juga dapat di konsumsi secara langsung.
kupasbengkulu.com
kupasbengkulu.com
Karakter rasa dari lema adalah rasa asam yang cukup dominan. Sedangkan rasa pedas akan bersifat relatif, karena hal tersebut akan bergantung dari pembuat lema sendiri. Namun, masyarakat Rejang cenderung lebih menyukai rasa yang pedas. Anda yang ingin mencoba lema, tidak sedikit yang harus berjuang melawan rasa jijik karena aroma fermentasi antara rebung dan ikan yang sangat menyengat. Namun setelah di olah kembali, dipastikan anda akan ketagihan untuk menyantapnya lebih banyak.
Walaupun belum banyak restoran lokal di Rejang yang menyediakan masakan ini, tapi lema telah di eskpor ke Jepang dengan kemasan yang telah dikalengkan untuk di olah kembali menjadi makanan pengganti untuk di konsumsi. Jadi, jangan berfikir untuk mengkonsumsinya secara langsung ya. Karena harus di olah kembali menjadi masakan yang benar-benar siap untuk di santap.

sumber